Mimpi
keadaan Jisung mimpi
“Jisung? Belum selesai?” Tanya seseorang. Jisung tidak bisa melihat jelas wajah laki-laki di depan nya ini. Ia sedang di depan komputer nya untuk menyelesaikan skripsinya. Namun seseorang tiba-tiba memecahkan lamunannya yang sedang berkhayal skripsinya ini bisa selesai dengan sendirinya.
Anehnya Jisung tersenyum manis. Kepalanya menggeleng kecil dan menjawab dengan nada pelan. “Belum.”
Jisung dapat melihat lelaki di depannya ini tersenyum Manis. Hidung mancungnya menambah aura ketampanan lelaki di depannya ini. Namun Jisung tidak bisa dengan jelas melihat wajahnya.
Seakan sudah mengenal lama laki-laki di depannya ini, Jisung cemberut. “Pengen permen.”
“Sayang pengen permen?”
Jisung mengangguk.
“Sebentar yaa.” Ucapnya lembut sambil mengusap kepala Jisung dengan sayang. Hal itu membuat Jisung tersenyum hangat.
Kembali bergulat lagi dengan komputernya dan melanjutkan aktivitas yang tertunda.
Sepuluh menit berlalu, Laki-laki tadi kembali. Membawa beberapa permen dan ia hias menjadi bucket permen yang cantik.
Menatap jam yang hampir pagi itu. Tepat jarum jam di angka dua belas, laki-lagi itu tersenyum. Memberikan bucket permen kecil ke Jisung.
“Selamat ulang tahun, sayang.”
Jisung tersenyum dan menerima permen itu.
Tersadar dari tidurnya dalam keadaan kepala di meja komputer, bibirnya tersenyum dan tangan kanannya memegang bucket permen kecil seperti yang ada di dalam mimpinya.
Kaget, Jisung menegakkan kepalanya dengan cepat. Menatap apa yang ia pegang. Bucket permen
Ia melemparnya ke meja. “KOK BISA?!”