Mampir


“Udah malem Kyu, aku harus pulang.”

Masih mencoba merayu Kyujin agar ia diperbolehkan pulang. Karena pikirannya saat ini hanya menuju ke pacar manisnya itu, Han Jisung. Minho ingin segera menjelaskan agar lelaki manisnya itu tidak berpikir yang aneh-aneh. Walaupun Minho tau pasti Jisung sudah berpikir seperti itu.

“Emang kenapa sih harus pulang? Ada orang yang nungguin kamu emang dirumah?”

“Tapi kan udah malem Kyujin. Gak enak juga sama Om Ko.”

“Boleh kok sama Ayah.”

Sampai Lelaki paruh baya mendekati mereka berdua. Minho yang sigap langsung menyalami Lelaki itu.

“Om,” sapa Minho.

“Masuk dulu Minho, apa tidak capek kalau langsung pulang?”

“Tuh boleh kan sama Ayah!” Senang Kyujin.

Merasa tidak enak, Minho menurut masuk kerumah orang tua Kyujin.


“Diminum dulu Minho.” Suara berat itu mengintrupsi fokus Minho pada satu kontak nama yang sedaritadi ia pandangi dengan gelisah.

Han Jisung, lelaki manis itu tidak membaca pesannya. Minho ingin segera menyelesaikan salah paham yang terjadi diantara mereka berdua.

Sambil mencoba fokus menjawab apa yang ditanyakan oleh Ayah nya Kyujin, sambil ia juga terus mengirim pesan ke Jisung. Rasanya ia ingin segera berlari keluar dari ruangan ini dan menghampiri Jisung.